Hasil Galang Dana Kemanusiaan Disalurkan Melalui MRI
![]() |
gadalombok.co AKSI DAMAI : Massa Dewan Dakwah, MMI dan MOM tergabung dalam Gerda Al Aqso, saat melakukan aksi di CFD Taman Rinjani Selong Lombok Timur. |
LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Puluhan massa Gerakan Aksi Damai (Gerda) Al Aqso, turun jalan melakukan aksi mimbar bebas. Aksi itu, sekaligus penggalangan dana. Gerda Al Aqso, yakni Dewan Dakwah Laznas Lombok Timur, melibatkan Laskar Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) NTB, Taekwondo, Miracle Of Muslimah (MOM), di Care Free Day (CFD) Taman Rinjani Selong Lotim, (5/11/23).
Dalam aksi itu, Suryadi, Dewan Dakwah Laznas Lombok Timur, dalam orasinya mengatakan, membela Palestina tidak harus menjadi Muslim, melainkan cukup menjadi manusia. Sebab, penyerangan dilakukan zionis Israel, tidak saja mengakibatkan orang dewasa menjadi syahid, melainkan juga ribuan anak-anak. Bahkan ribuan rakyat palestina juga mengalami cacat.
Ia menyerukan masyarakat Lombok Timur untuk jangan takut berdonasi, jangan ragu donasi tidak sampai. Karena Dewan Dakwah menyalurkan donasi melalui mitra yang ada di Palestina. Bahkan untuk menghilangkan keraguan masyarakat dan ingin tahu terhadap jalur donasi itu, bisa melihat melalui Website Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Alhamdulillah, hari pertama penggalangan dana terkumpul Rp 11 juta, dan hari ini (5/11, redd), terkumpul Rp 5 juta lebih. Donasi ini akan kami salurkan melalui masyarakat relawan indonesia (MRI),"terangnya.
Sementara itu, Panglima Laskar MMI NTB, Musahan, mengatakan, MMI NTB dalam aksi mimbar bebas dan penggalangan dana ini hanya berpartisipasi. Sebab memiliki satu tujuan yang sama. Sehingga mengerahkan Laskar untuk ikut berpartisipasi dalam aksi damai tersebut.
Dikatakan, pihaknya mendukung pemerintah untuk berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan dan pembebasan Al Aqso. Langkah bisa ditempuh dengan memberikan dukungan politik pada Palestina, dan memperjuangkannya di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Dukungan pemerintah juga bisa dengan memberikan donasi yang diperlukan saat ini, terhadap kaum muslimin di Palestina. Terutama untuk pemenuhan kebutuhan mendesak seperti makanan, obat-obatan dan lainnya,"ucapnya.
Ia mengungkapkan, Agresi dilakukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, tidak bisa itu dikatakan sebagai sebatas konflik politik dan perebutan tanah, kendati sudah lebih dari 75 tahun melakukan penjajahan. Karena prinsip islam, ketika Al Aqso sebagai tempat suci umat islam, yang diperebutkan dan darah Muslim sudah tumpah di sana, maka tetap tidak bisa dikatakan konflik politik dan perebutan tanah. Akan tetapi, hal ini murni terkait dengan akidah.
Yang dipertanyakan nya sambungnya, ketika menganggap Negara pengusung Demokrasi dan pengusung Hak Asasi Manusia (HAM), justru negara-negara pengusung demokrasi dan HAM tersebut berada di barisan zionis Israel.
"Mudahan peristiwa Palestina saat ini, mengajarkan kita untuk menjalin persatuan dan kesatuan Umat Islam di seluruh dunia, sama-sama membela palestina dan Masjid Al Aqso,"pungkasnya. (gl/01)
Komentar