gadalombok.co
LAUNCHING : Bupati Lombok Timur, membuka keran pengisian IPA SPAM Pantai Selatan, sebagai tanda launching beroperasinya SPAM Pantai Selatan. 

LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan Lombok Timur (Lotim), akhirnya mulai beroperasi memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat bagian selatan Lombok Timur, seperti di Kecamatan Keruak dan Jerowaru. Sebagai tanda resmi beroperasi, Bupati Lotim H Haerul Warisin, me-launching dengan membuka keran SPAM Pantai Selatan, (13/3/2025)

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timr, Sopyan Hakim, mengatakan, Dua pekan lalu, pihaknya bersama jajaran Direksi PDAM, menghadap Bupati membahas Launching SPAM Pantai Selatan. Rencananya, launching dilakukan sehabis Lebaran Idul Fitri. Namun oleh Bupati, memintanya launching sebelum lebaran, karena berkaitan dengan kepentingan dan kebutuhan mendesak masyarakat. 

Pesan yang diperoleh dari Bupati itu, masyarakat di hulu dan hilir sangat dipikirkan tentang kebutuhan masyarakat terkait dengan air bersih. Dibuktikan dengan Bupati tidak ingin menunda peresmian SPAM Pantai Selatan, disebabkan banyak aspirasi masyarakat selatan dengan berbagai keluhan. Salah satu kebutuhan dasar paling penting bagi manusia adalah air bersih. Terpenuhinya kebutuhan air bersih yang layak ini, adalah hak dasar setiap warga Negara.

"Alhamdulillah, hari ini (kemarin, red), kita bisa launching beroperasinya SPAM Pantai Selatan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat,"ucapnya.

Salah satu strategi di tempuh PDAM dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, pihaknya membentuk tim Unit Reaksi Cepat (URC) di tiga zona, yakni Zona Utara, Zona Tengah dan Zona Selatan. Unit URC itu dibentuk, dengan tujuan bila ada keluhan masyarakat, cepat terlayani. 

"Jika sebelumnya masalah keluhan masyarakat berupa jaringan dan sebagainya harus selesai dalam waktu tiga atau empat hari, maka bisa diselesaikan dalam waktu dua hari atau seterusnya,"tegasnya.

Ia mengungkapkan, mega proyek SPAM Pantai Selatan  yang telah melalui berbagai tahapan, kini dapat beroperasi dengan memenuhi kebutuhan air minum yang aman dan berkualitas. Pada tanggal 6 Januari 2025 lalu, pengelolaan PDAM telah diserahterimakan Pemda Lotim, pada PDAM sebagai operator. Nantinya, SPAM ini akan menjadi bagian dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PDAM).

Setelah serah terima, pihaknya langsung melakukan inspeksi dibawah. Ditemukan adanya keran yang sudah terpotong, pipa hilang dan sebagainya. Temuan serupa dari datanya, terjadi di 940 titik. Sedangkan jumlah SR yang sudah terpasang, masih dalam proses pendataan. 

Pembangunan SPAM tak hanya memberikan tujuan akses air bersih, tapi juga mendukung tercapainya kualitas hidup yang lebih baik, peningkatan kesehatan masyarakat dan meningkatkan daya saing masyarakat.

"Kami tak ingin kualitas SDM masyarakat Lotim renda, namun ingin SDM Lotim mampu bersaing,"lugasnya.

Salah satu sumber air SPAM Pantai Selatan, ialah Sungai Tibu Krodet yang ada di Desa Kembang Kuning. Kapasitas mata air Tibu Krodet mencapai 312 liter per-detik. Namun yang dimanfaatkan hanya 50 liter per detik. Artinya, ada 262 liter per detik lebih yang tersisa, sehingga sama sekali tidak akan mengganggu kebutuhan air masyarakat di hulu. 

Dari jumlah debit ini, secara perencanaan sudah matang, tidak mengganggu debit sekarang yang digunakan masyarakat, dan tidak akan mengganggu kebutuhan pertanian.

"Secara formal, kami bertugas menjaga SPAM ini berjalan dengan sebaik baiknya,  secara non formal masyarakat tetap punya tugas sama, mampu menjaga asset, menjadi sumber PAD dan akan kembali pula pada masyarakat,"tandas Sopyan.

Sementara itu, Bupati Lotim, H Haerul Warisin, menegaskan, harus bersyukur atas berdirinya SPAM Pantai Selatan ini. Karena Pemerintah Daerah (Pemda), kalau pun dipaksakan tidak akan mampu membangun SPAM karena biayanya yang besar, menelan anggaran hingga Rp 120 miliar lebih. Bahkan jika dipaksakan pun, Pemda Lotim harus menabung minimal 25 miliar per tahun, baru bisa membangun SPAM ini. 

Dari itu, adanya program Word Bank yang disalurkan melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW), SPAM ini bisa dibangun untuk mendekatkan sumber mata air di bagian Utara, untuk dialirkan ke masyarakat bagian selatan.

 "Sangat sedih kita melihat masyarakat selatan, pada waktu diluar musim hujan. Yang lalu lalang mobil tangki membawa jeriken, mereka membeli air dengan harga mahal,"tegasnya. 

Diakuinya, dari sisi jumlah penduduk di bagian Utara sangat jauh dibandinkan jumlah penduduk dibagian selatan. "Kesenjangan jumlah penduduk itu karena masyarakat selatan kesulitan air. Untuk mandi junub saja susah,"ketusnya. 

Disinggungnya pengambilan air 50 liter per detik, dampaknya tidak ada bagi masyarakat desa Kembang Kuning, Desa Tetebatu, Desa Tetebatu Selatan dan Desa Kotaraja. Sehingga baginya, daripada air tersebut terbuang sia-sia ke laut, akan lebih baik di manfaatkan. 

"Jadi semuanya telah melalui proses penelitian. Tidak mungkin peneliti itu akan menyengsarakan rakyat, karena yang di ambil hanya 1/6 (seper enam) saja," imbuh Warisin. .

Baginya, jika masyarakat berbagi, walu pun itu berupa air, diyakininya akan melahirkan sumber mata air baru. Ia mengajak masyarakat di bagian hulu, berbagi Rizki berupa air ke masyarakat di bagian selatan. 

"Jaga sarana dan pipa SPAM ini dengan baik, demi menjaga kelancaran kebutuhan air. Kalau sudah terpenuhi kebutuhan air. Jika telah memperoleh hasil dari PDAM ini, pasti akan ada sentuhan untuk masyarakat di sekitar sumber mata air," pungkasnya dan mengatakan, saya siap bertanggungjawab, bila ada masyarakat yang mau menjual tanahnya, yang di lokasi tanah itu ada mata air, demi memenuhi kebutuhan masyarakat. (gl)