FJLT Ikut Bantu Pemenuhan Nutrisi Keluarga Risiko Stunting
![]() |
gadalombok.co SERAHKAN : Kepala DP3AKB Lombok Timur, bersama FJLT dan lembaga lainnya, menyerahkan bantuan sembako dan penambah nutrisi, untuk keluarga stunting. |
LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), di launching Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur. Launching Genting ini, dilakukan melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) NTB, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, OPD dan Tim Pendamping Keluarga (TPK), Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT), di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur (19/12/2024).
Kepala DP3AKB Lombok Timur, H Ahmat, mengatakan, Program Genting ini merupakan Quick Win dari lima program Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana RI. Dari sepuluh Kabupaten dan Kota di NTB, Lombok Timur merupakan daerah pertama di sisa akhir tahun 2024, yang mengadakan launching Genting. Tahun 2025 nanti, program ini mulai start.
"Launching ini juga dirangkaikan dengan bhakti stunting, pemberian bantuan stimulan berupa sembako pada keluarga risiko stunting, sekaligus pemberian nutrisi, melibatkan semua OPD, Baznas, FJLT dan lainnya,"jelasnya.
Disebutkan, karena tahun ini target 14 persen penurunan stunting secara nasional tidak tercapai, sehingga pada tahun 2025 mendatang, target tersebut diharapkan akan bisa tercapai. Karena itu, Pemerintah pusat sampai tingkat daerah, sangat konsen untuk menekan angka stunting.
"Kita di lombok timur ada 8 ribu lebih keluarga risiko stunting, yang harus kita tuntaskan. Mudahan tahun depan mendapatkan progres yang menggembirakan,"harapnya.
Kepala BKKBN NTB, Lalu Makrifudin, berharap adanya kegotong-royongan dari semua pihak, dalam mencurahkan perhatiannya menjadi orang tua asuh, dari keluarga yang ada stunting-nya. Ia berharap semua TPK cegah stunting di semua tingkatan, dapat bekerja sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).
"Tentu dengan semangat kebersamaan, masalah stunting akan bisa ditekan dan dapat diatasi," ungkap Makrif, seraya mengatakan, alhamdulillah di NTB, Lotim satu-satunya Daerah yang progres penurunan stunting-nya tertinggi.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok timur, H Hasni, mengatakan, pengentasan stunting secara menyeluruh, sesuai dengan program prioritas dari Presiden RI. Di Lotim, terdapat sekitar 30 persen dari total jumlah stunting di NTB, menjadi perhatian pemerintah. Diharapkan tahun 2025 mendatang, keluarga risiko stunting itu benar-benar dilakukan penanganan secara berkesinambungan.
"Kita ini fokus pada keluarga risiko stunting, bukan mengobati stunting, karena stunting itu tidak ada obatnya,"terangnya.
Kaitan dengan dukungan anggaran penanganan stunting, Pemerintah Lombok timur tidak saja mengalokasikannya melalui APBD, tapi juga DP3AKB lombok timur dalam penurunan angka stunting, mendapat anggaran dari pemerintah pusat, hingga Rp 15 miliar. Belum lagi dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Operasional (BOP).
"Pastinya, kami memberikan anggaran prioritas, termasuk untuk anggaran biara nutrisi anak-anak yang disalurkan melalui Puskesmas,"pungkasnya seraya berharap, kasus stunting di Lotim bisa turun sesuai target pemerintah pusat. (gl/01)
Komentar