gadalombok.co
FOTO : Wakil Bupati Lombok Timur bersama kepala dinas DP3AKB, foto bersama saat tiba di lokasi peringatan HAN ke-41 di Taman Rinjani Selong.

LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 jatuh pada 23 Juli lalu. Namun puncak peringatan hari anak di Lombok Timur, di gelar di Taman Rinjani Selong Lombok Timur (3/8/2025). 

Dalam puncak peringatan HAN ke-41 itu, anak-anak Lotim meluahkan suaranya atau aspirasinya pada Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur. Beberapa diantara suara anak tersebut, salah satunya meminta Dinas PMD Lombok Timur mengawal Peraturan Desa (Perdes) mencegah perkawinan usia anak, menginginkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), meningkatkan penegakan hukum terhadap Undang-undang ketenagakerjaan yang mengeksploitasi anak. Ingin Dikbud dan DP3AKB, memenuhi hak dasar anak di sekolah, memberikan edukasi kesehatan reproduksi anak. Dikbud memberikan siswa kurang mampu bantuan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) dan seragam gratis.

Selain itu, menginginkan Dinas Sosial memberikan rehabilitasi anak yang melakukan kenakalan remaja, mempertimbangkan anak memperoleh beasiswa miskin. Dan beberapa suara atau aspirasi lainnya. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur, H Ahmat, mengatakan, Forum anak telah terbentuk dari tingkat Kabupaten sampai tingkat Desa. Itu sebabnya forum anak menyuarakan aspirasinya, agar Pemerintah Desa juga bisa menganggarkan sedikit untuk kegiatan anak-anak di tingkat Desa dan di dorong melalui Musrenbangdes.

Sekarang ini, kala tokoh berbicara kurang didengar. Tapi kalau teman sebayanya berbicara pasti di dengar, sehingga itu sebabnya saat perumusan suara anak, menghasilkan delapan suara anak yang di suarakan itu. Disos di keluhkan anak-anak, karena banyak diantara mereka yang berprestasi dan memiliki kelebihan, tapi tidak bisa masuk sekolah gegara Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sulit didapat, Demikian juga Dukcapil masuk dalam suara anak, dengan harapan baik KTP, Kartu Identitas Anak (KIA), bisa menjadi prioritas. Itu sebabnya tema diambilnya dalam peringatan HAN kali ini, mengangkat tema "Dari Anak, Oleh Anak, dan Untuk Anak".

"Dari sekarang kita siapkan anak-anak untuk menyongsong generasi emas 2045. Alhamdulillah, ketiga kalinya Lombok Timur tahun ini kembali masuk nominasi Kabupaten Layak Anak (KLA). Mudahan kita Lombok Timur masuk KLA Masya,"lugasnya dan mengatakan, dari 10 Kabupaten Kota di NTB, hanya dua kabupaten tidak masuk nominasi KLA.

Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh. Edwin Hadiwijaya, mengatakan, 41 tahun kita sudah peringatan HAN. Momen ini, untuk merefleksikan komitmen semua pihak untuk memberikan  perlindungan, komitmen terhadap hak anak yang harus tetap dijaga. 

"Peringatan hari anak nasional hari ini (kemarin, red), bagian dari komitmen kita terhadap anak-anak,"tegasnya. 

"Kewajiban kita bersama memberikan perlindungan keamanan dan rasa nyaman pad anak kita, memberikan kasih sayang, dan memberikan pendidikan layak bagi anak kita,"tambah Edwin. 

Disebutkan, pihaknya bersama DP3AKB turun dalam rangka Jumat berkah terkait dengan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), ke kecamatan Suralaga tepatnya di desa Tebaban. Disyukurinya, di Kecamatan Suralaga sosialisasi Genting sudah dilaksanakan beberapa bulan terakhir, meski masih bergilir dari desa satu ke desa lain, untuk memberikan bantuan nutrisi pada anak stunting. 

"Genting ini perlu tetap di galakkan. Kita perlu jadwalkan kembali melakukan rembuk, untuk memasifkan Genting,"tekannya pada Dinas Kesehatan, DP3AKB dan PMD.

Karena generasi emas lanjutnya, harus mulai dari anak-anak dan bahkan mencegah perkawinan anak. Pihaknya dalam mencegah perkawinan anak, telah membangun komunikasi dengan pembuat film, komunitas animasi agar gampang memberikan pemahaman pada anak, melalui Media Sosial (Medsos). 

"Kita akan berusaha dari bawah. Apa yang menjadi keinginan anak-anak Lombok Timur yang telah di suarakan itu, menjadi catatan besar kita pemerintah daerah. Insya Allah Pemerintah daerah akan merespon itu sesuai dengan skala prioritas yang akan ditentukan,"pungkasnya seraya berharap, mudahan anak-anak kita menjadi generasi penerus dan generasi masa depan untuk membangun Lombok Timur lebih baik.

Untuk diketahui, pada momen itu sebanyak 10 desa responsif anak mendapat penghargaan. Mulai dari Desa Dames Damai, Aikmel Utara, Lendang Nangka dan beberapa Desa lainnya. Termasuk beberapa Puskesmas ramah anak, yakni salah satunya Puskesmas Selong, Rensing, Sukaraja dan Aikmel. (gl)