![]() |
| SIMAK : Para pejabat eselon III dan IV, yang dilantik menyimak arahan Bupati Lombok Timur, usai mengucapkan sumpah jabatan. |
LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Sebanyak 170 jabatan administrator (eselon tiga) dan pengawas (eselon empat), dilantik Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur. Dihadapan mereka yang dilantik, Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, menegaskan bahwa pelantikan ini sebagai bagian dari penyegaran organisasi, agar tidak terlalu monoton serta membosankan, dan jangan terlalu di ambil hati manakala di pindah dari tempat sebelumnya. Pelantikan yang berlangsung di Pendopo Bupati (17/10/2025).
"Mutasi ini penyegaran, pengalaman tempat lama, harus disesuaikan di tempat baru. Koordinasi ditingkatkan,"tekan H Haerul Warisin, Bupati Lombok Timur.
Kembali Warisin menegaskan, jabatan yang dipegang ini untuk melayani masyarakat, agar lebih baik kedepan, dan untuk pemerintah kabupaten Lombok Timur.
"Mutasi bersih dan clear. Tidak ada istilah dekat dengan keluarga bupati, Wabup atau lainnya. Ini saya ingatkan anda semua,"tegasnya lagi.
Ia mengingatkan, dimana pun semuanya bertugas, harus melayani masyarakat dengan baik, loyal pada pimpinan dan loyal pada pekerjaan. Ia yakin, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), tahu apa yang harus dilakukan, baik ditempat lama atau tempat baru. Jika ditempat lama pindah ketempat baru, bangun koordinasi dan komunikasi di tempat tugasnya.
"Begitu mutasi lantas menampakkan kekecewaan, kiamat anda,"warning Warisin.
"Jadi berpikirlah lebih positif terhadap amanah yang diterima. Ini kewajiban yang harus anda lakukan,"tambah Warisin.
Ia mengungkapkan, tahun 2026 total Rp 329 miliar anggaran di potong pemerintah pusat. Tugasnya menjadi Bupati, bukan berdiam diri tidak jemput bola dan tidak mencari apa yang harus dilakukan demi membangun Lombok Timur. Jika ia sebagai kepala daerah berdiam diri, tentu Lombok Timur tidak akan maju.
Kondisi saat ini tidak saja anggaran terpangkas begitu besar, tapi juga peraturan pemerintah pusat banyak berubah. Bahkan kebijakan yang pernah di patok, pun turut mengalami perubahan. Sehingga, membutuhkan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Dasar itu membagi tugas dengan Wakil Bupati, banyak turun memberikan pemahaman pada masyarakat, atas kondisi yang dialami pemerintah Lombok Timur saat ini.
"Jangan hanya berpikir jadi Bupati itu enak. Nah, kita yang sudah dilantik di eselon tiga dan empat, harus menyadari dengan pemotongan anggaran besar, kebiasaan-kebiasaan sedikit hedon, paling tidak ada perubahan dengan melakukan efisiensi,"lugasnya.
"Membuat ekonomi meningkat, itu tanggungjawab kita bersama. Sehingga keberhasilan itu miliki kita semua, bukan milik bupati dan wakil bupati,"sambung Warisin.
Terhadap perjalanan dinas dalam dan luar daerah, ia menyebutkan tidak ada moratorium. Tapi musti di ingat, setiap perjalanan dinas harus jelas dan sepengetahuannya. Ia tak ingin ada pejabat melakukan perjalanan dinas terutama keluar daerah, hanya sekadar hadir untuk kegiatan seremonial, tapi tidak melihat atau mendapat kemanfaatan. Terkecuali, perjalanan dinas keluar daerah untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Saya ingatkan, eselon dua jangan bohong kalau ke Jakarta. Apa pun hasilnya laporkan, jangan buat laporan hoaks. Karena suatu saat, saya akan datang ke sana, dan itu sudah saya buktikan, ada yang hoaks laporannya. Kita harus jujur,"pungkasnya dan mengatakan, saya akan bentuk tim untuk melihat bagaimana kinerja pejabat. Tidak mungkin saya sidak setiap hari. (gl)




Komentar