SPPG : SPPG MBG Jihadul Muslimin Pondok Pesantren Tahfizh Insan Madani Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru, salah satu yang sudah 100 persen mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. 


LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Kehadiran program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak signifikan bagi angkatan kerja. Betapa tidak, kehadiran MBG ini mengurangi angka pengangguran secara umum di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Lombok Timur.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur, H Hairi, (14/10/2025) mengatakan, MBG ini menyerap tenaga kerja cukup banyak. Satu Dapur saja, bisa menyerap puluhan orang. Kendati pihaknya secara rill belum mengklasifikasi serapan tenaga kerja itu, apakah sebagian besar mereka katagori miskin ekstrem atau tidak. 

"Dari data yang ada, baru 100 lebih dapur makan bergizi gratis yang sudah beroperasi. Kalau rata-rata memperkerjakan sampai 50 orang, maka ribuan tenaga kerja yang terakomodir. Mulai dari ahli gizi, koki, distribusi dan lainnya,"jelasnya.

Nantinya, mereka yang bekerja di dapur MBG, nantinya akan masuk sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pembayaran iuran kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan itu, menjadi tanggungan pihak SPPG MBG. Bahkan, hal ini menjadi atensi penuh Bupati, bagaimana para pekerja di SPPG MBG harus terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, sebagai jaminan manakala terjadi hal-hal yang tak di inginkan terjadi. Mengingat, manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan ini cukup besar bagi peserta.

Informasi diperolehnya dari BPJS Ketenagakerjaan, sekarang ini sedang proses pendataan untuk dimasukkan ke BPJS Ketenagakerjaan. Dari 100 dapur lebih yang beroperasi, baru sekitar 6 dapur yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. 

"Kendalanya, meski sedang di data untuk masuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, data jumlahnya masih berubah ubah di beberapa Dapur MBG, sebab ada yang mengundurkan diri dan sebagainya,"lugasnya.

Terpisah, SPPG MBG Jihadul Muslimin Pondok Pesantren Tahfizh Insan Madani Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru, H Hasanuddin, via ponselnya mengatakan, dari SPPG MBG yang di kelolanya, awalnya hanya menyerap 50 tenaga kerja. Namun jumlah layanan yang mencapai 3679 sasaran termasuk didalamnya 10 persen atau sekitar 700 orang Ibu Hamil, Ibu Menyusui atau Ibu Nifas dan Balita (B3), sehingga jumlah serapan tenaga kerja di SPPG MBG yang dikelolanya itu ditambah dua orang. Total yang diperkerjakan mencapai 52 orang, melebihi jumlah yang dipersyaratkan. 

"Alhamdulillah, untuk jaminan ketenagakerjaan berupa BPJS Ketenagakerjaan, kami sudah 100 persen. Semuanya kami daftarkan sekitar dua pekan lalu,"pungkasnya, seraya mengatakan, didaftarkannya pada BPJS Ketenagakerjaan, agar mereka juga bekerja dengan tenang dan nyaman. (gl)