TINJAU : Bupati Lombok Timur, meninjau progres pembangunan RSUD Masbagik Lombok Timur. 


LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masbagik Lombok Timur, dikerjakan dengan nilai kontrak Rp 9,848 miliar lebih. Pembangunan RSUD tersebut, selama 120 hari atau ditargetkan rampung 17 Desember mendatang. Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, meninjau progres pembangunan rumah sakit itu, dan siapkan tambahan anggaran 2026 mendatang. Peninjauan dilakukan, (24/10/2025)

Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, setelah melakukan peninjauan setiap sisi bangunan yang sedang dalam proses pengerjaan itu menegaskan, masih banyak yang harus di selesaikan. Namun ia berharap, pekerjaan yang berakhir 17 Desember tersebut, bisa rampung semua kendati banyak kendala di hadapi pekerja, mulai dari hujan dan lainnya. Sehingga, menurutnya dibutuhkan percepatan untuk penyelesaian pekerjaan itu tepat waktu.

"Kalau bisa penyelesaian tepat waktu. Kalau tidak tepat waktu, apa kendalanya sampaikan. Bila perlu kalau butuh tambahan tenaga, tambah supaya pekerjaan ini kelir Desember nanti,"tegasnya.

"Tinggal pemerintah daerah memikirkan untuk menormalkan yang lain. Kalau melihat kondisi sekarang ini, kita salah menjanjikan masyarakat Masbagik selesai Desember. Mungkin akan mundur sedikit,"tegasnya lagi.

Menurutnya, akan lebih bagus penyelesaian secara penuh rumah sakit ini, dibanding hanya mengejar cepatnya saja untuk menempati, tapi masyarakat menjadi tidak sehat. Karena kalau ditempati sambil pekerjaan pisik berlangsung, pasti akan menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan, dan itu pasti akan terjadi. 

"Saya ingin kelir seluruhnya dulu, tempat parkir, akses dan mana yang harus di paping block, tempat sampah dan sebagainya. Insya Allah 2026 kita tambah anggaran lagi, untuk kota normalkam semua, baru kita bicara alat kesehata,"terangnya. 

Disebutkan, masalah Alat Kesehatan (Alkes), diyakininya banyak jalan keluar. Rencana pemindahan Alkes yang ada di Rumah Sakit Lombok Timur (RSLT) Labuhan Haji ke RSUD Masbagik, akan di negosiasikan dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Apakah pemindahan Alkes RSLT ke RSUD Masbagik seluruhnya atau menggunakan bantuan Alkes yang baru, semua itu akan dibicarakan. 

Baginya, untuk pemenuhan Alkes dan kekurangan lainnya tersebut, banyak jalan yang bisa ditempuhnya. Baik dengan melobi kementerian, dan sebagainya. Sebab kalau pemerintah daerah membeli Alkes lagi, tentu selain memakan anggaran besar ditengah keterbatasan anggaran, juga akan membutuhkan waktu yang sangat lama. 

"Kalau kita lihat dari besarnya fasilitas kesehatan ini, untuk tahun 2026 anggaran tambahan yang dibutuhkan tidak kurang dari Rp 50 miliar. Anggaran itu, untuk alat kesehatan dengan segala kelengkapan lainnya,"pungkasnya. (gl)