ARAHAN : Bupati Lombok Timur, memberikan arahan dalam sinkronisasi dan harmonisasi program pusat dan daerah. 

LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Dalam upaya harmonisasi dan sinkronisasi program pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, memberikan pengarahan pada semua pejabat tinggi Pratama, Camat, dan pejabat eselon empat. Pengarahan diberikan Bupati, di Pendopo Bupati Lombok Timur, (6/11/2025). 

Sebelum pengarahan Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, HM Juaini Taofik, memberikan penjelasan panjang lebar, beberapa penekanan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dalam kegiatan retreat yang di ikutinya selama lima hari di Jatinangor. Baik itu menyangkut kebijakan fiskal, mau pun program pusat yang harus di sinkronkan dengan program daerah.

Pada kesempatan itu, Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, dalam arahannya tersebut mengatakan, ikutnya Sekda Lombok Timur dan kepala Bappeda dalam retreat, merupakan hal yang bagus. Karena tidak ada lagi hal-hal yang bisa disembunyikan dalam retreat itu, dimana semua kementerian membuka anggarannya. 

Harus di ingat, pejabat ditingkat OPD bukanlah pemilik anggaran melainkan pengelola anggaran. Kalau ditingkat pusat ialah presiden, provinsi ialah gubernur dan di tingkat daerah Bupati dan Walikota. Program saat ini tidak lagi seperti dulu, melainkan sekarang lebih pada program yang sifatnya tersentral. Kalau sekarang sudah ada visi dan misi dan visi misi inilah yang menjadi penting untuk sama-sama pahami.

Sebagai pengelola dan pekerja, bagaimana menjadi pelayan masyarakat yang andal, yang baik, yang memiliki citra di masyarakat. Sehingga, pihaknya menekankan tiga hal, yakni disiplin, memahami Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), dan Tupoksi Kementerian terkait tempat OPD tersebut bergantung. Disiplin tersebut bukan hanya sekadar absen hadir, absen pulang. Tapi bagaimana disiplin itu, bekerja melaksanakan semua kegiatan-kegiatan yang ada di OPD tempatnya bertugas.

Bicara Tupoksi, baik sebagai kepala dinas, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, Camat dan lainnya, tidak hanya memahami tupoksinya sendiri. Melainkan bagaimana Tupoksi yang ada di dinas itu, juga memahami Tupoksi Kementerian terkait. Dengan siapa berkomunikasi, bagaimana caranya kita dapat anggaran Kementerian, dapat di eksekusi. 

"Kementerian ini modelnya, diajukan program yang sinkron dengan program pemerintah pusat,"katanya.

Lanjutnya, kondisi fiskal Lombok Timur sedang mengalami penurunan, hingga Rp 402 miliar. Semua segala kegiatan sudah tersentral, sehingga itu yang harus di jemput ke Kementerian terkait. 

"Itu sebabnya saya lebih banyak ke Jakarta, untuk menjemput bola. Karena Rp 402 miliar anggaran yang terpangkas itu tidaklah sedikit. Kalau tidak begitu, tidak banyak yang kita bisa bangun,"tegasnya.

Sekian banyak program yang akan masuk ke Lombok Timur, menjadi penting untuk di pahami semuanya. Untuk diketahui bersama, semua program-program yang akan di lakukan di Daerah ini, tentu kata akhirnya adalah bagaimana pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia mengaku masih mendengar, adanya PNS Puskesmas yang masih ketus-ketus menjawab masyarakat, masih tidak ramah kepada masyarakat. Ia pun mempertanyakan tahun berapa diangkat sebagai PNS sehingga masih tidak ramah pada masyarakat.

"Ini penting untuk semua ingat, kami ini rela memberikan uang ratusan Miliar untuk membayar BPJS, baik BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan, untuk menampilkan pelayanan terbaik pada masyarakat kita. Anda sebagai aparat yang membantu pemerintah, tidak ramah kepada mereka anda berikan orang berputar-putar, itu keliru,"lugasnya. 

"Pelayanan ini menjadi pokok disiplin kerja yang musti dipahami, untuk pelayanan masyarakat,"tambah Warisin.

Bicara Fiskal ungkapnya, memang tidak menjadikannya sebagai masalah yang serius, walaupun masalahnya sangat serius. Mengapa demikian, karena pemerintah telah menghitung semuanya. Artinya meski fiskal Daerah terpangkas hingga Rp 402 miliar, namun sudah berapa ratus miliar   yang bisa kembali ke Lombok Timur. 

"Tentu semua itu atas langkah-langkah kita bersama-sama, memperjuangkan Lombok Timur ke pusat. Karena barangnya sekarang tersentral, maka kita terus ke pusat untuk jemput bola,"pungkasnya. (gl)